KEBIASAAN BURUK YANG HARUS DITINGGALKAN OLEH PENJAHIT



Bicara masalah kebiasaan buruk pasti setiap orang memilikinya termasuk kebiasaan buruk dalam menjahit. Kebiasaan buruk itu memang harus ditinggalkan karena jika terus dilakukan secara berulang bisa berdampak buruk atau mungkin membahayakan diri kita sendiri.

Jujur saja saya juga pasti memiliki kebiasaan buruk dalam menjahit, dan pasti kalian yang membaca artikel ini juga. Dari sekian banyak kebiasaan buruk dalam menjahit saya rangkum dalam artikel ini agar para pembaca bisa sedikit demi sedikit meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.

Faktor lupa
Tidak jarang orang melakukan kebiasaan buruk karena faktor lupa. Berawal dari lupa hari ini, dan ternyata berkelanjutan hingga esok hari dan seterusnya.

Faktor Malas
Selain karena lupa, tidak jarang juga orang yang malas sehingga menyebabkan kebiasaan buruk yang bisa saja berkelanjutan karena malas pun merupakan hal yang buruk.

Dalam artikel ini pasti ada salah satu kebiasaan buruk yang mungkin kalian sering lakukan namun tidak kalian sadari, atau bahkan lebih dari satu kebiasaan buruk. Mengapa harus ditinggalkan? Pasti karena hal tersebut bisa merugikan diri kita sendiri atau bahkan orang lain, walaupun mungkin tidak secara langsung tapi lambat laun akan terasa.

Saya harap setelah membaca artikel ini kalian akan meninggalkan kebiasaan buruk ini ya hehe...

 1. Tidak Membersihkan Mesin Jahit Setelah Menggunakan
Siapa yang suka melakukan kebiasaan buruk ini angkat tangan hehe. Sepertinya banyak penjahit yang sering melakukan kebiasaan buruk ini ya, misalnya saja meninggalkan alat jahit seperti gunting di meja jahit yang seharusnya diletakkan di tempatnya atau juga jarum pentul yang tergeletak di meja mesin.


2. Menggunakan Gunting Jahit pada Benda Selain Kain
Menggunakan gunting jahit pada benda selain kain mungkin menjadi salah satu kebiasaan para pembaca ya. Pasalnya gunting jahit yang seharusnya hanya digunakan khusus kain bila digunakan untuk menggunting benda lain dapat mengakibatkan gunting menjadi (lebih cepat) tumpul. Untuk pembaca diharapkan meninggalkan kebiasaan ini karena dapat penghambat pekerjaan dan membuat kain yang digunting menjadi lebih bergerigi karena gunting tumpul. 

3. Tidak Mengukur Ulang Tubuh Customer (Pelanggan) Langganan
Ukuran tubuh merupakan hal penting dalam menjahit terutama dalam membuat pola, apabila salah dalam mengukur dapat menyebabkan pakaian yang dijahit terasa kurang pas misalnya kebesaran maupun terasa sempit. Tidak jarang pelanggan yang cocok dengan jahitan kita kembali lagi untuk menjahit pakaian yang lainnya, namun perlu diketahui juga apakah ukuran tubuhnya tidak berubah atau malah berubah. Jadi jangan sampai lupa untuk mengukur ulang apakah ukuran tubuh customer berubah atau tidak, karena yang ditakutkan ketika ukuran tubuh pelanggan menjadi lebih besar yang membuat pakaian yang kita jahit terasa terlalu sempit dan bisa menyebabkan pelanggan kecewa dengan hasil jahitan kita. 

4. Postur Tubuh Membungkuk saat Menjahit
Siapa pun mungkin tidak menyadari bilang postur tubuhnya membungkuk saat asyik menjahit. Semakin fokus menjahit biasanya postur tubuh semakin membungkuk dan kelapa mendekati mesin jahit. Hal ini mungkin sangat sering terjadi terutama saat fokus dan tidak melakukan aktivitas yang berpindah tempat (hanya di depan mesin saja), namun akan buruk dampaknya pada kesehatan tulang bila terus menerus menjadi kebiasaan. Oleh karena itu, usahakan melakukan gerakan lain saat sedang ada jeda menjahit misalnya membalikkan tubuh sejenak agar segera ingat untuk kembali ke posisi duduk yang benar. 

5. Tidak Mengganti Jarum Jahit
Jarum jahit merupakan hal yang sangat penting dalam menjahit, karena ketika jarum jahit bergerak maka kain akan terjahit melalui jalinan benang yang ada pada jarum. Mungkin saja tidak mengganti jarum jahit ini menjadi kebiasaan buruk pembaca yang seharusnya ditinggalkan agar tidak memberi dampak buruk. Misalnya saja setelah menjahit bahan yang sedikit tebal lalu menjahit bahan yang tipis seperti bahan sifon ataupun sutra, seharusnya mengganti jarum yang lama dengan jarum yang baru dan juga dengan ukuran yang lebih kecil yaitu ukuran jarum nomor 11 agar tidak merusak bahan yang dijahit.


6. Tidak Melakukan Perawatan Mesin Jahit Secara Berkala
Mesin jahit adalah faktor penting dalam menjahit karena merupakan benda utama yang dibutuhkan dalam proses menjahit dan menjadi benda bergerak yang harus dirawat agar dapat digunakan lebih lama (lebih awet). Terlalu sibuk menjahit mungkin saja membuat kita lupa untuk melakukan perawatan mesin jahit, namun sadarkah kita bila dijadikan kebiasaan akan membuat mesin jahit kita tidak berumur panjang dan membuat kita harus mengganti mesin jahit kesayangan dengan mesin yang baru sebelum waktunya. Jadi mulai sekarang rawatlah mesin jahit minimal satu bulan sekali dengan memberikan minyak mesin pada bagian tertentu dan membersihkan bagian-bagian dalam dari debu dan serbuk kain menggunakan kuas. 

7. Tidak Mencuci Bahan Sebelum Memotongnya
Untuk beberapa jenis bahan tertentu seperti bahan katun kemungkinan akan menyusut setelah dicuci, sehingga untuk menghindari baju menjadi sempit lebih baik dicuci terlebih dahulu sebelum dipotong atau minimal disemprot menggunakan air lalu disetrika. Hal ini berguna agar penyusutan terjadi terlebih dahulu sehingga ketika baju dicuci sudah tidak terjadi penyusutan lagi dan tidak mengubah bentuk pakaian tersebut. 

8. Tidak Mengukur Ulang Pakaian Setelah Dijahit
Untuk menghindari ukuran yang salah atau berbeda dengan ukuran yang ada pada pola, lebih baik kita mengukur ulang pakaian setelah dijahit. Hal ini dilakukan untuk menghindari pakaian yang kita jahit tidak pas di badan pemakai karena ukurannya berbeda dengan ukuran yang telah kita ukur sebelumnya. Hal ini juga dilakukan sebagai patokan bila pelanggan datang lagi kepada kita untuk menjahit pakaian lain apakah ukuran sebelumnya sudah pas atau belum. 

9. Tidak Membersihkan Benang Sisa Jahitan
Benang sisa jahitan yang dimaksud adalah benang yang masih panjang dan merupakan awal atau akhir dari jahitan. Kemungkinan menggunting benang ini terlupakan karena penjahit terburu-buru sehingga banyak sisa benang yang masih menggantung pada pakaian. Hal ini apabila menjadi kebiasaan akan berdampak buruk pada jahitan misalnya saja jahitan akan terlihat tidak rapi dan kotor. 

10. Malas Menyetrika 
Menyetrika saat menjahit ini sebenarnya hal yang penting, karena ini akan berpengaruh pada kerapian hasil jahitan kita nantinya. Bagian yang setelah dijahit sebaiknya disetrika agar jahitan menjadi mati dan kain menjadi lebih rapi. 

Itulah beberapa kebiasaan buruk dalam menjahit yang harus ditinggalkan, karena hal tersebut bila terus dilakukan dapat berdampak buruk juga nantinya baik pada diri sendiri, hasil jahitan, ataupun juga pada pelanggan. 
Karena ini kebiasaan buruk, lebih baik dihindari dan ditinggalkan perlahan saja daripada menjadi hal yang merugikan. 

Terima kasih telah membaca artikel ini, apabila kalian suka silakan klik tombol bagikan ke media sosial di bawah dan ikuti terus kiriman blog ini untuk mendapatkan berbagai macam info tentang dunia menjahit.

2 comments